Porting hanyalah sebagian kecil dari langkah agar membuat Mesin motor menjadi
lebih kencang, Ada banyak langkah yang harus dilakukan untuk meningkatkan
kecepatan motor antara lain : Porting polish, Bore up, Stroke Up, meSetting
Gear Ratio, dll. Diantara banyaknya langkah di atas untuk meningkatkan
kecepatan motor " Porting " lah langkah yang menghabiskan biaya murah
tetapi menghasilkan Efek yang lumayan besar untuk meningkatkan Kecepatan motor.
Untuk melakukan porting pada motor standart cukup di butuhkan Bor tune untuk memperbesar lubang IN maupun EX sedangkan untuk Motor yang kelasnya Kompetisi kedua lubang In dan Ex tidak hanya Ukuranya saja yang di disain ulang tetapi juga Posisi lubang In dan Ex, biasanya mekanik membawa Cylinder Head standart ke tukang bubut untuk Menutup/Menambal lubang In dan Ex bawaan Motor standart Untuk di ubah posisi kedua lubang tadi sesuai Dengan keinginan sang Mekanik motor.
Apalagi sekarang Tekhnologi udah berbicara banyak di ajang Balap motor, Mekanik tidak lagi susah-susah lagi menSetting motor untuk menemukan Power yang maksimal dari motor. Cukup dengan alat yang bernama "Flowbench" mekanika akan tahu Posisi dan Ukuran Porting yang ideal bagi motor Korekannya, karena Flowbench dapat mengukur berapa banyak Gas bakar dan Kecepatan campuran antara Bahan bakar dan udara di Ruang bakar. Jadi dengan adanya Flowbench tenaga motor akan dapat mudah di cari hingga kemampuan motor 101% .
Sedangkan pengertian dari Porting adalah Pembentukan ulang pada lubang intake dan exhaust agar Volume udara dan bahan bakar yang masuk ke Ruang bakar bertambah banyak dan dapat berjalan lancar untuk menghasilkan tenaga motor yang maksimal.
Porting sendiri terdapat 2 bagian pada motor :
Untuk melakukan porting pada motor standart cukup di butuhkan Bor tune untuk memperbesar lubang IN maupun EX sedangkan untuk Motor yang kelasnya Kompetisi kedua lubang In dan Ex tidak hanya Ukuranya saja yang di disain ulang tetapi juga Posisi lubang In dan Ex, biasanya mekanik membawa Cylinder Head standart ke tukang bubut untuk Menutup/Menambal lubang In dan Ex bawaan Motor standart Untuk di ubah posisi kedua lubang tadi sesuai Dengan keinginan sang Mekanik motor.
Apalagi sekarang Tekhnologi udah berbicara banyak di ajang Balap motor, Mekanik tidak lagi susah-susah lagi menSetting motor untuk menemukan Power yang maksimal dari motor. Cukup dengan alat yang bernama "Flowbench" mekanika akan tahu Posisi dan Ukuran Porting yang ideal bagi motor Korekannya, karena Flowbench dapat mengukur berapa banyak Gas bakar dan Kecepatan campuran antara Bahan bakar dan udara di Ruang bakar. Jadi dengan adanya Flowbench tenaga motor akan dapat mudah di cari hingga kemampuan motor 101% .
Sedangkan pengertian dari Porting adalah Pembentukan ulang pada lubang intake dan exhaust agar Volume udara dan bahan bakar yang masuk ke Ruang bakar bertambah banyak dan dapat berjalan lancar untuk menghasilkan tenaga motor yang maksimal.
Porting sendiri terdapat 2 bagian pada motor :
- Intake Porting
Yaitu
langkah untuk membentuk ulang lubang Inlet agar bahan bakar yang masuk ke Ruang
Bakar dapat bertambah banyak dan bebas hambatan. Otomatis apabila proses
pembakaran di dalam ruang bakar Banyak memiliki gas bakar maka tenaga yang akan
di hasilkan motor juga akan besar.
- gambar Intake jupiter z.
2. Exhaust Porting.
Yaitu langkah untuk membentuk ulang lubang pengeluaran/ exhaust pada motor agar hasil sisa Gas bakar yang di hasilkan di ruang bakar dapat keluar dengan lancar dan tidak menimbulkan turbulensi di ruang pembakaran yang mengakibatkan tenaga motor menjadi berkurang. biasanya Porting exhaust berbentuk D-shaped agar gerak tidak mudah mengendap di lubang exhaust.
- gambar Exhaust jupiter z.
Sedangkan rumus untuk menentukan rancangan porting sebagi berikut :
Stroke x RPM
peak
Piston Diameter
Gas Speed = ---------------------------- x ( -------------------------
) ^ 2
30,000
Port Diameter
Misal kita mau menganalisa mesin Jupiter z , dengan puncak tenaga 8,8 HP di
puncak 8,000 RPM. Kita ketahui Stroke standard Jupiter z adalah 54 milimeter,
diameter piston 51 milimeter, diameter inlet porting adalah 22 milimeter. Maka
dapat kita determinasi untuk gas speed nya,
Piston diameter/Port diameter = 51/22 = 2.318, hasilnya dikuadratkan
menjadi = 5.37
(Stroke x RPM ) / 30000 = (54 x 8000 ) / 30000 = 14.4
Maka gas speed = 14.4 x 5.37 = 77.328 ( anggaplah untuk menghasilkan tenaga
biasanya air flow di kisaran 80 meter per detik ) , maka jika kita ingin
modifikasi piston dengan diameter 55 milimeter, namun puncak tenaga berada di
9,000 RPM , maka didapat porting :
80= ( 54 x 9000 ) / 30000 x ( 54 / p ) ^ 2
80 = 16.2 x ( 54/p ) ^ 2
80 / 16.2 = (54 / p ) ^ 2
4.93 = ( 54/p ) ^2
54/p = 2.22
P = 54/2.22 = 24 milimeter
24 milimeter adalah lebar porting di samping kiri-kanan bushing klep , pada
gambar adalah seksi ke 2 dan ke 3 dimana airflow mulai menurun, untuk seksi
pertama perubahan modifikasi cukup mencocokkan dengan intake manifold. Untuk
porting exhaust , 100 % dari diameter klep exhaust pada sisi kiri-kanan
bushing klep, untuk keluaran biasanya batasan maksimum 0.5 milimeter dari
gasket knalpot, dan lubang exhaust sebisa mungkin tidak menabrak pipa knalpot.
Mengapa dibikin relative besar, karena porting exhaust juga mengatur nafas
motor, selain mengurangi tendangan balik porting exhaust adalah sebagai
pengatur keluaran tenaga.
(INDAKINDIK MOTOR)
(INDAKINDIK MOTOR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar